Kamis, 31 Mei 2012

Trik Membuat proposal menjadi lebih menarik


1. Mulai dari foto, gambar, ilustrasi, video 60% orang adalah tipe visual. 
Foto produk, booth, desain grafis (3D jika memungkinkan), akan memukau investor, sebelum anda berbicara angka.
Hindarkan banyak tulisan, agar anda leluasa bercerita, bukan membaca. Tulis poin-poin penting saja.
Sering investor tak paham bidang usaha yang ditawarkan. Mereka perlu mengindera secara sempurna & berkata "Oww, bisnis itu.", Gunakan bahasa yang mudah dipahami, kecuali dia menguasai secara teknis bidang usaha tersebut.
Semakin mereka paham, semakin mereka yakin akan bisnis anda, semakin mereka mau invest.
Jangan buru-buru lanjut ke bagian berikutnya, jika ia belum paham bidang usahanya.
Quote:
2.Pemasaran: Yakin tuh akan laku? Apa buktinya? 

Potensi pasar: BERAPA permintaan/kebutuhan, ketersediaan, kompetisi. Jangan bilang BANYAK, bicaralah dg DATA! Jika bisnis anda sudah berjalan, tunjukkan grafik kenaikkan penjualan. Jika bisnis anda adalah proyek, tunjukan surat pembelian, penunjukkan kerja, atau dokumen sebagai bukti, bukan proyeksi. Jika ini adalah bisnis baru, perkuat di analisa pemasaran anda.
Alangkah baiknya jika anda tidak mulai dari nol banget. Punya lokasi saja (tak harus beli), anda sudah menang selangkah.
Quote:
3.Total investasi : pengeluaran yang diperlukan untuk invest awal, seperti sewa tempat, pembelian alat-alat, dll, plus uang kas.

3a.Proyeksi laba rugi: meski tdk pasti, setidaknya memberikan gambaran hitungan keuntungan yang AKAN didapat.
Rumus simplenya Proyeksi L/R: (perkiraan) Omset-Harga Pokok Produksi (Hpp)-biaya operasional-pajak.

3b.Biaya operasional: sewa tempat, gaji, listrik, air, telpon, penyusutan, dll.

3c.ROI(return on investment) atau prosentasi tingkat pengembalian modal /tahun atau /bulan. Inilah patokan bagi hasilnya.


Uploaded with ImageShack.us

3d.Payback Period atau berapa lama balik modalnya. Seringkali disalahkaprahkan dengan BEP. Payback Period rumusnya berbalik dengan ROI

3e.BEP (Break Even Point) atau analisa titik impas. Intinya, anda hrs jual brapa unit agar biaya operasional tertutup!
Quote:
4.Pembagian hasil: Brapa angkanya untuk investor? 

4a.Kelanjutan dari topik ke 3, tegaskan ROI & Payback period dengan ilustrasi 'angka' investasi.
Misal, jika invest 500jt, dapat brapa perbulan (bisa fix, bisa fluktuasi) & kapan
Quote:
5.The team: siapa saja yang terlibat & track recordnya.

Investor lebih suka dengan orang yang spesialis dibanding generalis untuk mengerjakan sesuatu.
Bisnis adalah kepercayaan! Boleh sebut punya peluang trilyun, tapi kalo tak mampu mengolahnya, ya percuma.

"Who is the man behind the gun?" lebih penting daripada senjata itu sendiri.
Apakah Anda akan menyerahkan uang Anda kepada orang yang tak kompeten di bidangnya?
Paparkan secara rinci CV tim anda. Tunjukkan ke investor bahwa mereka benar-benar berpengalaman & kompeten.
Quote:
6."5 Why this project?": Pertegas, setidaknya 5 alasan mengapa harus project ini. 

Misal tentang faktor: keamanan (agunan), jaminan, ROI yg besar, kestabilan, kelancaran, dll.
Tentu saja hirarki alasan tersebut sangat tergantung dari tipe si investor yg anda bidik.
Investor yg konservatif, lebih mengutamakan kestabilan. Investor risk taker, lebih mengutamakan ROI.
Setidaknya berikan berbandingan dengan instrumen investasi lainnya seperti, deposito, reksadana, emas, dll.
Quote:
7.Exit Plan: Kalo mau putus kontrak gimana? 
Bagaimanapun segala kemungkinan harus dipersiapkan. Mungkin saja investor membutuhkan uangnya untuk sekolah anak, dll.
Cantumkan semua itu secara detail dalam surat perjanjian. Jika nilainya besar, gunakan jasa notaris, aman!
Ingat: Jika anda terlalu kaku & memberatkan investor, mereka akan jera invest ke anda. Mulutnyapun akan menjadi wabah.
Sebaliknya jika investor puas, mulutnya akan menularkan nama baik anda ke sekitar mereka. Siap-siap lah kebanjiran modal!
Sebelum praktek, niatkan mencari investor untuk BERBAGI! Dengan demikian energy anda akan bersih, rejekipun berkah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar